Pendididikan merupakan faktor penting dalam menciptakan genarasi unggul dan mandiri. salah satu kunci penting dalam keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yakni adalah guru. Guru dalam arti hindu terdiri dari dua akar kata yakni "gu" yang berarti kegelapan dan "ru" dengan arti obor jadi guru adalah obor yang menerangi kegelapan.
Olehnya itu seorang guru menjadi sentral dalam memberikan penerangan pada peserta didiknya serta memberikan ketengan dalam jiwanya sebagai cahaya. ketika berdasar dalam kajian ini maka tidak semua pengajar dan pendidik mampu menjadi guru. guru sebenarnya merupakan istilah spritual yang mampu membawa petunjuk bagi anak didiknya, maka jadilah guru yang sebenarnya yang memampu menjadi manifestasi tuhan untuk menyampaikan pesan pada peserta didik.
Dihari guru ini menjadi momentum untuk kita dalam memahami bahwa guru bukan hanya sebagai peneransfer pengetahuan, kecerdasan, keterampilan, tetapi ada proses pemberkahan untuk menumbuhkan kemuliaan dan kefitrahannnya. mengajar dengan rasa, mempersiapkan pengajaran dengan kebatinan. memulai pembelajaran dengan asma dan kasih sayang dari rahman dan rahim Tuhan.
kesuksesan seorang guru tidak di ukur saat mendapat penghargaan namun seberapa besar melakukan transformasi kearifan kepada peserta didik. membelajarakan peserta didik dengan mengintegrasikan pembelajaran melalui kemajuan teknologi dan perkembangan zaman agar mampu berkembang di abad 21. sebagai subjek yang pudamental tentunya dalam proses pendidikan guru tentunya membutuhkan perhatian untuk selalu mendapatkan pengebangan kualitas.
Insan pendidik menjadi profesi yang mulia karena peran yang sangat besar dalam mengukir jiwa dan membentuk kepribadian merawat semesta dengan cinta yang merupakan refresentasi filosofi pendidikan secara holistik. pendidikan sejati berakar pada tiga nilai yakni cinta, ekoteologi dan humanisme spritual. guru mampu menumbuhkan jembatan antara manusia dan alam antara pengetahuan dan kebijaksanaan, dan bumi menjadi ruang belajar yang mesti dijaga. guru agan selalu menjadi pilar kemanusia dan kemajuan suatu tatanan kebangsaan (Nasaruddin Umar)
Dalam bahasa epistemology merupakan “Knowledge by acquaintance”, pengetahuan yang paling valid ada di tasawuf karena merupakan isi batin dalam diri, jadi kebenaran yang sumbernya dari dalam diri jauh lebih tinggi da banding kebenaran yang berjarak dan inilah yang menjadi guru sejati dalam diri yakni bisikan nurani menjadi guru spritual yang sebenarnya. ketika unsur kesejatian yang mengarahkan merupakan unsur ilahiah, guru merupakan cermin untuk mengenali diri apa adanya. kompas spritual merupakan guru sejati yang semestinya di bangan sebelum memberikan pembelajaran dan kebenaran berjarak pada yang lainnya. kapasitas seorang guru harus memiliki kapasitas takhalli sebelum memberikan bimbingan kepada murid menuju pemahaman yang lebih komprehensif.
ED: SRJ