Skip ke Konten

Hari Guru dan Peran Strategis Tenaga Kependidikan dalam Membangun Karakter Mahasiswa

Oleh: Sunandar (Kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam)

Memaknai Hari Guru tidak cukup hanya dengan mengenang peran para pengajar di ruang kelas. Dalam ekosistem pendidikan, guru atau dosen memang menjadi ujung tombak transfer ilmu. Namun proses pendidikan yang sesungguhnya lahir dari kerja kolektif seluruh unsur kampus, termasuk tenaga kependidikan yang kerap bekerja dalam senyap tetapi memiliki dampak besar terhadap pengalaman belajar mahasiswa. Mereka adalah bagian penting dari mesin pendidikan yang memastikan setiap proses berjalan rapi, tertib, dan penuh nilai kemanusiaan.

Sebagai bagian dari manajemen layanan di fakultas, saya menyaksikan setiap hari betapa signifikan peran tenaga kependidikan dalam membentuk pengalaman belajar yang utuh. Mahasiswa tidak hanya belajar dari materi kuliah, tetapi juga menyerap nilai dari suasana, sikap, dan layanan yang mereka terima. Ketika mereka datang ke ruang akademik dan disambut dengan keramahan, dibantu dengan kesabaran, serta dilayani dengan profesional, dalam interaksi itulah sesungguhnya mereka menerima pendidikan karakter yang tak ternilai pendidikan yang tidak tertulis di modul kuliah tetapi membentuk cara mereka bersikap sebagai individu dewasa.

Tidak jarang saya melihat bagaimana tenaga kependidikan membantu mahasiswa dengan sepenuh hati. Misalnya, saat seorang mahasiswa harus mengedit dan mencetak beberapa lembar perbaikan proposal skripsinya tetapi tidak memiliki fasilitas yang memadai, pegawai akademik dengan tulus membantu mengeprint dan memastikan dokumennya rapi. Atau ketika mahasiswa menghadapi kendala pada sistem pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) mulai dari kelas yang terkunci, mata kuliah yang tidak muncul, hingga pengesahan yang gagal tenaga kependidikan memeriksa satu per satu, memberi solusi, dan memastikan proses tersebut selesai tanpa menambah beban mahasiswa.

Bahkan dalam urusan yang lebih krusial, seperti pendaftaran Beasiswa KIP Kuliah bagi mahasiswa kurang mampu, tenaga kependidikan berperan sebagai pendamping administratif yang sangat dibutuhkan. Mereka memberikan informasi lengkap tentang persyaratan, alur pendaftaran, batas waktu, hingga proses verifikasi. Pendampingan ini sering kali menjadi pembuka jalan bagi mahasiswa yang secara ekonomi berada dalam kondisi sulit, tetapi memiliki semangat tinggi untuk tetap melanjutkan pendidikan.

Di sisi lain, tenaga kependidikan juga menjalankan peran dalam pembinaan etika dan kedisiplinan kampus. Ketika ada mahasiswa yang datang dengan pakaian tidak sesuai standar etik mahasiswa ,mereka memberikan teguran secara santun dan menunda layanan sementara sampai mahasiswa memperbaiki penampilannya. 

Teguran yang diberikan ini bukan menjadi hukuman, tetapi bagian dari pendidikan karakter: mengajarkan bahwa dunia akademik menjunjung profesionalitas, kerapian, dan penghormatan terhadap norma-norma kampus sebagai penyesuaian agar  terbiasa mengikuti standar berpakain kelak  ketika memasuki dunia kerja

"Nilai seseorang ditentukan oleh apa yang ia lakukan dengan baik." Ali bin Abi Thalib

“Malebbi Warekkadanna Makkiade Ampena” Sebagai  Tagline  Kampus IAIN Parepare,

Humanisme dalam pelayanan respons cepat, tutur santun, ketelitian, dan empati menjadi teladan yang membentuk karakter mahasiswa secara tidak langsung. Dalam makna yang lebih luas, tenaga kependidikan pun adalah “guru”; mereka tidak berdiri di depan kelas, tetapi mengajar melalui sikap dan keteladanan dalam melayani.

Momentum Hari Guru mengingatkan kita bahwa pendidikan adalah kerja kolaboratif. Guru mengajarkan ilmu, tenaga kependidikan menghadirkan nilai dalam pelayanan. Keduanya bersama-sama membentuk generasi berpengetahuan, berkarakter, dan menghargai proses.

"Pembelajaran terbaik terjadi ketika seseorang merasa dihargai dan mendapat perlakuan yang manusiawi." Malcolm Knowles

Sudah saatnya penghargaan terhadap seluruh unsur pendidikan diperluas. Tanpa tenaga kependidikan yang bekerja dengan dedikasi dan keikhlasan, mustahil tercipta lingkungan belajar yang nyaman, tertib, dan humanis. Mereka adalah pilar lembaga pendidikan yang turut membentuk karakter bangsa.

ED: SRJ

di dalam Artikel
Hari Guru dan Peran Pustakawan: Memaknai Pendidikan sebagai Tanggung Jawab Kolektif
oleh: Sirajuddin S.Pd.I., S.IPI., M.Pd (Kepala UPT Perpustakaan IAIN Parepare)