Skip ke Konten

Menautkan Cinta dalam Ibadah: Kisah Umrah Bersama Istri

Penulis: Darman, S.Pd.I., M.Hum

Ibadah Umrah, sebuah perjalanan spiritual yang sangat diidamkan oleh setiap Muslim karena selalu membawa kesan dan cerita dari setiap perjalanan ibadah dan sering dianggap ibadah yang luar biasa dan butuh kesiapan fisik dan mental, ini juga menjadi impian yang akhirnya terwujud bagi saya dan istri tercinta. Perjalanan ini bukan hanya sekadar mengunjungi Baitullah, tetapi juga sebuah proses membersihkan jiwa, mendekatkan diri kepada Sang Pencipta melalui ritual ibadah dalam Islam dan semua dilaksanakan dalam atmosfir keislaman yang kental, dan mempererat ikatan cinta kami sebagai pasangan yang diberi kesempatan berjalan dan beribadah ke Baitullah berdua.

 

Persiapan dan Niat

 

Persiapan bisa jadi setiap orang akan melakukan banyak kesamaan namun kami sebelum berangkat,  mempersiapkan diri dengan matang, baik secara fisik, mental, maupun finansial. Kami mengikuti manasik umrah dengan sangat disiplin, membeli dan membaca buku-buku tentang tata cara umrah ataupun sekedar browsing dan bertanya ke yang lebih faham tentang ibadah yang luar bias aini, dan mengumpulkan informasi penting lainnya. Di balik semua itu kami bungkus harpan dengan niat yang tulus menjadi bekal nanti Ketika kami menghadapi perjalanan utama kami dalam perjalanan spiritual ini.

 

Perjalanan dan Pelaksanaan Ibadah

 

Perjalanan dimulai dengan perasaan haru dan syukur. Setibanya di Tanah Suci, kami merasakan kedamaian yang luar biasa. Kami melaksanakan tawaf, sai, dan tahalul dengan khusyuk. Setiap langkah dan doa yang kami panjatkan terasa begitu bermakna.

 

Momen-Momen Berkesan

 

Di balik cerita perjalanan ada cerita yang membekas bagi kami,Banyak momen berkesan yang kami alami selama umrah. Salah satunya adalah saat berdua berdoa di depan Ka'bah, memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT. Momen lain yang tak terlupakan adalah saat kami mengunjungi Raudhah di Masjid Nabawi, tempat yang diyakini sebagai taman surga.

 

Hikmah dan Pelajaran

 

Di setiap tempat ada waktu dan ada juga pembelajaran yang didapatkan, perjalanan umrah ini memberikan banyak hikmah dan pelajaran bagi kami. Kami belajar tentang pentingnya kesabaran, keikhlasan, dan tawakal. Kami juga semakin menyadari betapa kecilnya diri kita di hadapan Allah SWT.

 

Penutup

 

Umrah adalah pengalaman spiritual yang tak ternilai harganya. Kami berharap dapat kembali lagi ke Tanah Suci di masa mendatang. Semoga Allah SWT menerima ibadah kami dan memberikan hidayah kepada kita semua. Kami ingin menyampaikan pesan bahwa perjalanan spiritual Umroh harus didahului dengan niat ibadah, niat kuat untuk menjalani prosesi dari Umroh ini.

 

Daftar Pustaka

 

- Al-Qaradawi, Yusuf. Fiqh al-Ibadat. Beirut: Muassasat al-Risalah, 1976.

- An-Nawawi, Yahya. Al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab. Kairo: Dar al-Hadits, 2010.

- Departemen Agama RI. Buku Manasik Haji dan Umrah. Jakarta: Departemen Agama RI, 2009.

- Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 1994.

- Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Quran. Bandung: Mizan, 1992.

di dalam Artikel
Guru Sebagai Obor Peradaban
Oleh: Prof. Dr. Hj. St. Aminah, M. Pd.